TULISAN 2
Pemakaian Metode Ilmiah Untuk Menjawab
Pertanyaan Ilmiah
Penelitian Ilmiah
Penelitian ilmiah adalah rangkaian pengamatan yang sambung menyambung,
berakumulasi dan melahirkan teori-teori yang mampu menjelaskan dan
meramalkan fenomena-fenomena. Penelitian ilmiah sering diasosiasikan
dengan metode ilmiah sebagai tata cara sistimatis yang digunakan
untuk melakukan penelitian.
Metode Ilmiah
Metode ilmiah adalah cara kerja dari ilmu pengetahuan, bersifat ilmiah
serta merupakan langkah-langkah sistematis yang digunakan dalam ilmu-ilmu
tertentu baik direfleksikan atau diterima begitu saja. Barnamid, (1994:85)
menyatakan, “ metode adalah suatu sarana untuk menemukan, menguji dan menyusun
data yang diperlukan bagi pengembangan disiplin ilmu, maka usaha pengembangan
metode itu sendiri merupakan syarat mutlak”. Adapun menurut Almadk, (1939),
”Metode ilmiah adalah cara menerapkan prinsip-prinsip logis terhadap penemuan,
pengesahan dan penjelasan kebenaran”.
Pertanyaan Ilmiah
Definisi ilmiah yaitu, bersifat ilmu; secara ilmu pengetahuan; memenuhi
syarat (kaidah) ilmu pengetahuan. Pertanyaan adalah
sebuah ekspresi keingintahuan seseorang akan sebuah
informasi yang dituangkan dalam sebuah kalimat tanya. Maka, pertanyaan
ilmiah adalah sebuah kalimat pertanyaan yang bersifat ilmu. Maksudnya,
pertanyaan yang dibuat berdasarkan suatu permasalahan ilmiah apabila terjawab
dapat mengandung ilmu berupa informasi.
Syarat Pertanyaan dalam Penelitian Ilmiah
Pada hakikatnya pertanyaan penelitian dirumuskan dengan melihat kesenjangan
yang terjadi antara:
- Apa yang seharusnya terjadi (prescriptive) dan yang sebenarnya terjadi (descriptive)
- Apa yang diperlukan (what is needed) dan apa yang tersedia (what is available)
- Apa yang diharapkan (what is expected) dan apa yang dicapai (what is achieved)
Pertanyaan penelitian selalu diawali dengan munculnya masalah yang sering
disebut sebagai fenomena atau gejala tertentu. Tetapi tidak semua masalah bisa
diajukan sebagai masalah penelitian. Ada syarat-syarat tertentu yang harus
dipenuhi agar bisa diangkat sebagai masalah penelitian. Berdasarkan kajian
referensi buku-buku metodologi penelitian, setidaknya terdapat tujuh syarat
yang harus dipenuhi, yaitu:
- Tersedia
data atau informasi untuk menjawabnya,
- Data
atau informasi tersebut diperoleh melalui metode ilmiah, seperti
wawancara, observasi, kuesioner, dokumentasi, partisipasi, dan
evaluasi/tes,
- Memenuhi
persyaratan orisinalitas, diketahui melalui pemetaan penelitian terdahulu
(state of the arts),
- Memberikan
sumbangan teoretik yang berarti bagi pengembangan ilmu pengetahuan,
- Menyangkut
isu kontroversial dan unik yang sedang hangat terjadi,
- Masalah
tersebut memerlukan jawaban serta pemecahan segera, tetapi jawabannya
belum diketahui masyarakat luas, dan
- Masalah
itu diajukan dalam batas minat (bidang studi) dan
kemampuan peneliti.
Untuk mencapai maksud tersebut di atas, peneliti perlu melakukan pertanyaan
reflektif sebagai pemandu. Menurut Raco (2010: 98-99), ada beberapa pertanyaan
awal untuk dijawab sebagai berikut:
- Mengapa
masalah tersebut penting untuk diangkat,
- Bagaimana
kondisi sosial di sekitar peristiwa, fakta atau gejala yang akan
diteliti,
- Proses
apa yang sebenarnya terjadi di sekitar peristiwa tersebut,
- Perkembanghan
atau pergeseran apa yang sedang berlangsung pada waktu peristiwa terjadi,
dan
- Apa
manfaat penelitian tersebut baik bagi pengembangan ilmu pengetahun dan
masyarakat secara luas di masa yang akan datang.
Macam Pertanyaan Ilmiah
Dilihat dari jenis pertanyaannya, para ahli metodologi penelitian seperti
Marshall & Rossman (2006), dan Creswell (2007: 107) setidaknya
membaginya menjadi tiga macam pertanyaan, yaitu:
- Deskriptif (yakni mendeskripsikan fenomena atau gejala yang diteliti apa adanya), dengan menggunakan kata tanya ‘apa’. Lazimnya diajukan untuk pertanyaan penelitian kualitatif.
- Eksploratoris (yakni untuk memahami gejala atau fenomena secara mendalam), dengan menggunakan kata tanya “bagaimana”. Lazimnya diajukan untuk pertanyaan penelitian kualitatif.
- Eksplanatoris (yakni untuk menjelaskan pola-pola yang terjadi terkait dengan fenomena yang dikaji, dengan mengajukan pertanyaan ‘apa ada hubungan atau korelasi, pengaruh antara faktor X dan Y). Lazimnya untuk pertanyaan penelitian kuantitatif.
- Pertanyaan
deskriptif: Apa strategi yang dipakai seorang manajer produksi untuk
mencapai target produksi?
- Pertanyaan
eksploratif : Bagaimana model kepemimpinan para manajer dalam upaya
memajukan perusahaan?
- Pertanyaan
eksplanatif: Bagaimana pengaruh model kepemimpinan otoriter terhadap
karyawan?
Pemakaian Metode Ilmiah dalam Menjawab Pertanyaan Ilmiah
Kriteria metode ilmiah yang baik adalah berdasarkan fakta, bebas dari
prasangka, menggunakan prinsip analisa, menggunakan hipotesa, dan menggunakan
ukuran obyektif. Dalam melakukan penelitian ilmiah, langkah awal yang dilakukan
dalam membuat metode ilmiah adalah mencari informasi mengenai hal yang akan
diteliti. Setelah itu, mengidentifikasi masalah dengan merumuskan
pertanyaan-pertanyaan yang spesifik. Agar permasalahan yang diteliti menjadi
jelas batasan, kedudukan dan alternatif cara untuk memecahkannya. Sebab,
kualitas penelitian salah satunya sangat ditentukan oleh bobot atau
kualitas pertanyaan yang diajukan. Metode ilmiah merupakan salah satu cara yang
dapat digunakan seseorang untuk mendapatkan jawaban dari sebuah pertanyaan
ilmiah.
Daftar Pustaka:
Artikata. Tanpa tahun. Definisi ilmiah. Dalam http://www.artikata.com/arti-330467-ilmiah.html
Wikipedia. 2014. Penelitian Ilmiah. Dalam http://id.wikipedia.org/wiki/Penelitian_ilmiah
Wikipedia. 2013. Pertanyaan. Dalam http://id.wikipedia.org/wiki/Pertanyaan
Rahardjo, Mudjia. 2011. Merumuskan Pertanyaan Penelitian (Bahan
Kuliah Metodologi Penelitian Program S2 MPI). Dalam http://mudjiarahardjo.uin-malang.ac.id/materi-kuliah/283-merumuskan-pertanyaan-penelitian.html
Komentar
Posting Komentar