TUGAS 2

Metode Ilmiah dan Sikap Ilmiah

Pengertian Metode Ilmiah
Metode ilmiah atau proses ilmiah (bahasa inggris: scientific method) merupakan proses keilmuan untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis berdasarkan bukti fisis. Ilmuwan melakukan pengamatan serta membentuk hipotesis dalam usahanya untuk menjelaskan fenomena alam. Prediksi yang dibuat berdasarkan hipotesis tersebut diuji dengan melakukan eksperimen. Jika suatu hipotesis lolos uji berkali-kali, hipotesis tersebut suatu teori ilmiah.
Jadi, metode ilmiah adalah cara kerja dari ilmu pengetahuan, bersifat ilmiah serta merupakan langkah-langkah sistematis yang digunakan dalam ilmu-ilmu tertentu baik direfleksikan atau diterima begitu saja.

Unsur Metode Ilmiah
Unsur utama metode ilmiah adalah pengulangan empat langkah berikut:
  1. Karakterisasi (pengamatan dan pengukuran)
  2. Hipotesis (penjelasan teori yang merupakan dugaan atas hasil pengamatan dan pengukuran)
  3. Prediksi (deduksi logis dari hipotesis)
  4. Eksperimen (pengujian atas semua hal di atas)


Langkah-Langkah Metode Ilmiah

1.       Penelitian
Penelitian awal atau biasa disebut observasi merupakan kegiatan pertama yang dilakukan yakni dengan mengamati atau mencari informasi mengenai hal-hal yang akan kita amati.

2.       Identifikasi masalah
Langkah untuk mengetahui masalah yang akan dipecahkan sehingga masalah tersebut menjadi jelas batasan, kedudukan dan alternatif cara untuk memecahkan masalah tersebut. Masalah haruslah dirumuskan dalam bentuk pertanyaan yang spesifik, dapat mencakup segala hal yang belum ada solusinya atau sudah ada solusinya namun belum efektif. Variabel adalah faktor yang mempengaruhi eksperimen yang memiliki ukuran dan dapat diukur. Terdapat tiga jenis variabel, yaitu variabel bebas merupakan faktor yang diubah oleh peneliti, variabel terikat merupakan faktor yang berubah tergantung perubahan variabel bebas dan variabel kontrol merupakan faktor yang sengaja tidak diberi perlakukan untuk pembanding.

3.       Hipotesis
Dugaan atau jawaban sementara terhadap suatu permasalahan. Untuk menjawab hipotesis maka perlu diadakan percobaan atau eksperimen. Jenis hipotesis ada dua, yakni hipotesis nol (H0) yang menyatakan tidak ada pengaruh dari variabel bebas terhadap variabel respon dan hipotesis alternatif (Ha) yang menyatakan adanya pengaruh variabel bebas terhadap variabel respon.

4.       Eksperimen
Eksperimen atau percobaan dilakukan untuk menguji hipotesis yang nantinya akan diperoleh data hasil percobaan.

5.       Kesimpulan
Penarikan kesimpulan merupakan penilaian apakah sebuah hipotesis yang diajukan itu ditolah atau diterima. Jika diterima dianggap sebagai bagian dari pengetahuan ilmiah

Pengertian Sikap Ilmiah
Sikap ilmiah merupakan sikap yang harus dimiliki seorang ilmuwan atau akademisi ketika menghadapi persoalan-persoalan ilmiah. Sikap ilmiah ini perlu dibiasakan dalam berbagai forum ilmiah, misalnya dalam diskusi, seminar, loka karya, dan penulisan karya ilmiah.

Macam-Macam Sikap Ilmiah
Seorang peneliti harus memiliki sifat-sifat berikut ini:
a.      Mampu membedakan fakta dan opini
Fakta adalah suatu kenyataan yang disertai bukti-bukti ilmiah dan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, sedangkan opini adalah pendapat pribadi dari seseorang yang tidak dapat dibuktikan kebenarannya sehingga di dalam melakukan studi kepustakaan, seorang peneliti hendaknya mampu membedakan antara faskta dan opini agar hasil penelitiannya tepat dan akurat serta dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

b.     Berani dan santun dalam mengajukan pertanyaan dan argumentasi
Peneliti yang baik selalu mengedepankan sifat rendah hati ketika berada dalam satu ruang dengan orang lain. Begitu juga pada saat bertanya, berargumentasi atau mempertahankan hasil penelitiannya akan senantiasa menjunjung tinggi sopan santun dan menghindari perdebatan secara emosi. Kepala tetap dingin, tetapi tetap berani mempertahankan kebenaran yang diyakininya karena yakin bahwa pendapatnya sudah dilengkapi dengan fakta yang jelas sumbernya.

c.     Mengembangkan keingintahuan
Peneliti yang baik senantiasa haus menuntut ilmu, ia selalu berusahan memperluas pengetahuan dan wawasannya, tidak ingin ketinggalan informasi di segala bidang, dan selalu berusaha mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan yang semakin hari semakin canggih dan modern.

d.      Kepedulian terhadap lingkungan
Dalam melakukan penelitian, peneliti yang baik senantiasa peduli terhadap lingkungannya dan selalu berusaha agar penelitian yang dilakukannya membawa dampak yang positif bagi lingkungan dan bukan sebaliknya, yaitu justru merusak lingkungan. Semua usaha dilakukan untuk melestarikan lingkungan agar bermanfaat bagi generasi selanjutnya.

e.      Berpendapat secara ilmiah dan kritis
Pendapat seorang peneliti yang baik selalu bersifat ilmiah dan tidak mengada-ada tanpa bukti yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Disamping itu, peneliti juga harus kritis terhadap permasalahan yang terjadi dan berkembang di sekitarnya.

f.        Berani mengusulkan perbaikan atas suatu kondisi dan bertanggung jawab terhadap usulannya
Peneliti yang baik senenatiasa bernai dan bertanggung jawab terhadap konsekuensi yang harus dihadapinya jika sudah mengusulkan sesuatu. Usulan tersebut selalu diembannya dengan baik dan dilaksanakan semaksimal mungkin, kemudian diwujudkannya dalam bentuk nyata sehingga hasilnya dapat dinikmati oleh orang lain.

g.       Bekerja sama
Dalam kehidupan sehari-hari, peneliti yang baik mampu bekerja sama dengan orang lain dan tidak individualis atau mementingkan diri sendiri. Ia meyakini bahwa dirinya tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain sehingga keberadaannya senantiasa diharapkan oleh orang lain.

h.      Jujur terhadap fakta
Peneliti yang baik harus jujur terhadap fakta dan tidak boleh memanipulasi dakta demi kepentingan penelitiannya karena penelitian yang baik harus berlandaskan pada studi kepustakaan yang benar agar kelask jika orang lain melakukan penelitian yang sama, didapatkan hasil yang sama pula. Apa pun fakta yang diperolehnya, ia harus yakin bahwa itulah yang sebenarnya.

i.         Tekun
Sebuah penelitian kadang kala memerlukan waktu yang pendek untuk menghasilkan sebuah teori, tetapi kadang kala memerlukan waktu yang sangat lama, bahkan bertahun-tahun. Seorang peneliti yang baik harus tekun dalam penelitian yang dilakukannya, tidak boleh malas, mudah jenuh, dan ceroboh, juga harus rajin, bersemangat, serta tidak mudah putus asa. Dengan demikian, ia akan mendapatkan hasil yang memuaskan.


Daftar Pustaka :
Wikipedia. 2013. “Metode Ilmiah”. Dalam http://id.wikipedia.org/wiki/Metode_ilmiah
Chandra, Widya. 2013. “Metode Ilmiah (Scientific Method)”. Dalam http://www.slideshare.net/widyacandra/metode-ilmiah-scientific-method
Dadang, Hendri. Tanpa Tahun. “Apa itu sikap ilmiah?”. Dalam http://id.scribd.com/doc/81209752/Apa-Itu-Sikap-Ilmiah
Smakita. 2014. “Macam-macam sikap ilmiah seorang peneliti”. Dalam http://smakita.net/macam-macam-sikap-ilmiah-seorang-peneliti/

Tanri Alim. 2013. “Metode ilmiah dan sikap ilmiah”. Dalam http://www.biologi-sel.com/2013/11/metode-ilmiah-sikap-ilmiah.html

Komentar

Postingan populer dari blog ini

CONTOH PROPOSAL KEGIATAN (REUNI SMA)

Adverbial Clauses

CONDITIONAL SENTENCES