Manusia dan tanggung jawab
http://www.sahabatmuslimah.net/content/ uploads/mtoc/product_images/ webadabakhlaq-ada-tanggung-jawab-di-pundakmu.jpg |
”Allah tidak menciptakan manusia kecuali untuk mengabdi kepadanya”
Mengabdi dalam bentuk ibadah dengan menjalankan perintahnya
dan menjauhi larangannya seperti tercantum dalam Al-qur’an ,
لِيَعْبُدُونِ وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالإنْسَ إِلا
“Sesungguhnya
telah ciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah.”
Perintah ataupun tugas yang diberikan oleh Allah kepada
manusia dalam beribu-ribu macam bentuk dimulai dari hal yang paling kecil
menuju kepada hal yang paling besar dengan berdasarkan dan berpegang kepada
Al-qur’an dan hadist didalam menjalankannya.Begitupun sebaliknya dengan
larangan-larangannya yang seakan terimajinasi sangat indah dalam pikiran
manusia namun sebenarnya balasan dari itu adalah neraka yang sangat
menyeramkan,sangat disayangkan bagi mereka yang terjerumus kedalamnya.
Selain tanggung jawab terhadap Allah SWT, kita juga
mempunyai beberapa tanggung jawab lainnnya, yaitu Tanggung jawab manusia untuk dirinya
sendiri dalam mengisi hidupnya. Apapun yang kita isi untuk kehidupan kita, baik
atau buruk, kita harus mempertanggungjawabkan semua sikap kita. Sebagai contoh,
manusia harus mencari makan, itu adalah tanggung jawabnya agar bisa tetap
melangsungkan kehidupan.
Kita hidup didunia ini pasti tidak sendiri, kita pasti
mempunyai keluarga. Oleh karena itu, kita sebagai satu keluarga mempunyai
tanggung jawab untuk bertanggung jawab atas keluarga kita yang lainnya. Berupa menjaga
mereka secara langsung, menjaga nama baik mereka, mencintai mereka atau hal
lainnya. Tetapi dikhususkan kepada seorang ayah yang merupakan kepala keluarga mempunyai
tanggung jawab yang sangat besar atas
kesejahteraan, keselamatan, pendidikan, dan kehidupan keluarganya. Seorang ayah
diharuskan mencari nafkah sebagai wujud tanggung jawabnya terhadap keluarga.
Selain tanggung jawab kita terhadap tuhan, diri sendiri dan
keluarga, kita pun mempunyai tanggung jawab terhadap masyarakat. Sebagai sesama
manusia yang hidup dalam satu lingkungan kita seharusnya mempunyai tanggung
jawab yang sama untuk menjaga lingkungan. Kita tidak bisa melakukan hal sesuka
hati kita karena kita hidup saling berdampingan sesama manusia.
Dan ada satu lagi tanggung jawab kita, yaitu tanggung jawab
terhadap negara. Sebagai manusia yang tinggal dalam satu tempat yang memiliki
peraturan-peraturan dan norma-norma, sebagai warga negara kita semestinya
menaati semua peraturan yang ada. Apabila kita melakukan kesalahan yang
melanggar peraturan, maka kita harus mempertanggung jawabkan kesalahan kita
kepada negara.
Menurut islam, manusia mempunyai suatu tugas hidup didunia yang
paling penting yang mesti dipertanggung jawabkan kepada Allah, yaitu tugas kekhalifaan,
yaitu tugas kepemimpinan , wakil Allah di muka bumi, serta pengelolaan dan
pemeliharaan alam.
Khalifah berarti wakil atau pengganti yang memegang mandat
Tuhan untuk mewujudkan kemakmuran di muka bumi. Kekuasaan yang diberikan kepada
manusia bersifat kreatif, yang memungkinkan dirinya serta mendayagunakan apa
yang ada di muka bumi untuk kepentingan hidupnya.
Sebagai khalifah, manusia diberi wewenang berupa kebebasan
memilih dan menentukan, sehingga kebebasannya melahirkan kreatifitas yang
dinamis. Kebebasan manusia sebagai khalifah bertumpu pada landasan tauhidullah,
sehingga kebebasan yang dimilikitidak menjadikan manusia bertindak
sewenang-wenang.
Kekuasaan manusia sebagai wakil Tuhan dibatasi oleh aturan-aturan
dan ketentuan-ketentuan yang telah digariskan oleh yang diwakilinya, yaitu
hokum-hukum Tuhan baik yang baik yang tertulis dalam kitab suci (al-Qur’an),
maupun yang tersirat dalam kandungan alam semesta (al-kaun). Seorang wakil yang
melanggar batas ketentuan yang diwakili adalah wakil yang mengingkari kedudukan
dan peranannya, serta mengkhianati kepercayaan yang diwakilinya. Oleh karena
itu, ia diminta pertanggungjawaban terhadap penggunaan kewenangannya di hadapan
yang diwakilinya, sebagaimana firman Allah dalam QS 35 (Faathir : 39) yang
artinya adalah :
“Dia-lah yang
menjadikan kamu khalifah-khalifah dimuka bumi. Barang siapa yang kafir, maka
(akibat) kekafiranorang-orang kafir itu tidak lain hanyalah akan menambah
kemurkaan pada sisi Tuhannya dan kekafiran orang-orang yang kafir itu tidak
lainhanyalah akan menambah kerugian mereka belaka”.
Kedudukan manusia di muka bumi sebagai khalifah dan juga
sebagai hamba allah, bukanlah dua hal yang bertentangan, melainkan suatu
kesatuan yang padu dan tak terpisahkan. Kekhalifan adalah realisasi dari
pengabdian kepada allah yang menciptakannya.
Dua sisi tugas dan tanggung jawab ini tertata dalam diri
setiap muslim sedemikian rupa. Apabila terjadi ketidakseimbangan, maka akan
lahir sifat-sifat tertentu yang menyebabkan derajad manusia meluncur jatuh
ketingkat yang paling rendah, seperti fiman-Nya dalam QS (at-tiin: 4) yang
artinya
“sesungguhnya kami
telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya”.
Sumber :
Komentar
Posting Komentar