BAB 1 PERILAKU KONSUMEN
Perilaku konsumen adalah studi tentang bagaimana individu, kelompok, dan
organisasi memilih, membeli, menggunakan, dan bagaimana barang, jasa, ide, atau
pengalaman untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka.
Perilaku konsumen adalah
proses dan aktivitas ketika seseorang berhubungan dengan pencarian, pemilihan,
pembelian, penggunaan, serta pengevaluasian produk dan jasa demi memenuhi
kebutuhan dan keinginan.
Faktor yang mempengaruhi perilaku
konsumen
Perilaku konsumen dipengaruhi oleh tiga faktor, diantaranya :
1. Faktor Budaya
Budaya adalah determinan dasar keinginan dan perilaku
seseorang. Karenanya, budaya sangatlah mempengaruhi perilaku konsumsi
seseorang. Budaya sendiri terdiri dari beberapa subbudaya yang meliputi
kebangsaan, agama, ras, dan wilayah geografis. Selain itu dalam hidup bermasyarakat
biasanya terdapat kelompok-kelompok yang tergolong kedalam kelas sosial. Budaya,
subbudaya, dan kelas sosial merupakan dasar terbentuknya suatu perilaku
konsumen.
2. Faktor Sosial
Senjutnya adalah faktor sosial, yang terdiri dari
kelompok referensi, keluarga, peran dan status sosial. Kelompok referensi
memberikan pengaruh langsung maupun tidak langsung terhadap sikap atau perilaku
seseorang. Keluarga merupakan kelompok referensi pertama yang paling berpengaruh
dalam perilaku konsumsi seseorang, karena setiap manusia hidup dalam suatu
lingkungan keluarga yang merupakan lingkungan sosial pertama setiap manusia
dimana manusia tersebut lahir dan tinggal hingga akhirnya nanti mereka hidup
dilingkungan masyarakat yang lebih besar. Setelah masuk ke lingkungan
masyarakat maka peran dan status sosial yang cukup mempengaruhi perilaku
konsumsi seseorang, peran terdiri dari kegiatan yang diharapkan dapat dilakukan
seseorang dimana setiap peran menyandang status.
3. Faktor Pribadi
Karakteristik pribadi yang meliputi usia dan tahap
dalam siklus hidup; pekerjaan dan keadaan ekonomi; kepribadian dan konsep diri;
serta gaya hidup dan nilai. Karena banyak dari karakteristik ini yang mempunyai
pengaruh langsung dalam perilaku konsumen.
Proses psikologis kunci
Tugas pemasar adalah memahami apa yang terjadi dalam kesadaran konsumen
antara kedatangan rangsangan pemasaran dari luar dan keputusan pembelian akhir.
Secara fundamental ada empat proses psikologi kunci yang mempengaruhi respons
konsumen :
- Motivasi : Salah satu teori motivasi yang paling banyak diajarkan adalah Teori Motivasi Maslow atau biasa disebut sebagai Hierarki Kebutuhan Maslow. Kebutuhan manusia diatur dalam hierarki dari yang paling menekan sampai yang paling tidak menekan, mulai dari kebutuhan fisiologis (makan, air, tempat berlindung), keamanan (keamanan, perlindungan), sosial (rasa memiliki, cinta), penghargaan diri (pengakuan, status), dan aktualisasi diri (pengembangan dan realisasi diri). Ketika seseorang berhasil memuaskan sebuah kebutuhan penting, maka ia akan berusaha memuaskan kebutuhan penting berikutnya.
- Persepsi : Jika sudah mempunyai motivasi maka hal selanjutnya yang akan dilakukan adalah bertindak. Persepsi adalah proses dimana kita memilih, mengatur, dan menerjemahkan masukan informasi untuk menciptakan gambaran dunia yang berarti. Persepsi biasanya lebih penting daripada realitas, karena persepsi dapat mempengaruhi pemikiran dan tindakan yang dilakukan seseorang.
- Pembelajaran : Pembelajaran adalah perubahan seseorang yang timbul dari pengalaman. Ahli teori pembelajaran percaya bahwa pembelajaran dihasilkan melalui interaksi dorongan, rangsangan, pertanda, respons, dan penguatan.
- Memori : Semua informasi dan pengalaman yang kita lalui dalam menjalani hidup akan disimpan di memori jangka panjang. Memori adalah proses uyang sangat konstruktif, karena kita tidak dapat mengingat informasi dan kejadian secara lengkap dan akurat. Biasanya dalam menyimpan suatu informasi terdapat proses menerima dan pengambilan informasi ke dalam memori.
Konsumen sebagai suatu bidang yang
dinamis
Konsumen adalah pengambil keputusan konstruktif dan terpapar banyak
pengaruh konstektual. Konsumen sering mengalami keterlibatan rendah dalam
keputusan mereka, menggunakan banyak heuristik sebagai akibatnya. Dalam mengambil
keputusan untuk membeli para konsumen dipengaruhi oleh beberapa hal dan
melewati beberapa tahapan. Periset pemasaran telah mengembangkan “model tingkat”
proses keputusan pembelian. Akan tetapi setiap konsumen tidak selalu melalui
kelima tahap tersebut dalam proses pembelian, mereka dapat melewatkan atau
membalik beberapa tahap (MODEL LIMA TAHAP) :
1. Pengenalan masalah
Proses pembelian dimulai pada saat
konsumen menyadari bahwa ia mempunyai suatu kebutuhan atau masalah yang dipicu
oleh pengaruh dari dalam maupun dari luar.
2. Pencarian informasi
Jika sudah mengetahui kebutuhan yang
sedang diperlukan maka konsumen akan mencari informasi, biasanya dalam jumlah
yang terbatas. Dalam tahap ini konsumen mengalami beberapa pengaruh yang sangat
dinamis karena tersedianya kemudahan dalam mendapatkan informasi.
3. Evaluasi alternatif
Dalam proses ini biasanya konsumen
mencari manfaat tertentu dari suatu produk, dikarenakan ketersediaan produk
yang beragam maka konsumen melihat masing-masing atribut dari suatu produk dan
akan memberikan perhatian lebih besar pada atribut produk yang paling memenuhi
kebutuhannya.
4. Keputusan pembelian
Dalam tahap evaluasi, konsumen
membentuk preferensi antarmerek dalam kumpulan pilihan. Konsumen mungkin juga
membentuk maksud untuk membeli merek yang paling disukai.
5. Perilaku pascapembelian
Setelah melakukan pembelian,
konsumen mungkin akan mengalami konflik dikarenakan melihat atau mendengarkan
hal yang menyenangkan mengenai merk lain.
Jenis konsumen
Ada dua jenis konsumen, yaitu :
- Personal consumer : Konsumen membeli atau menggunakan produk untuk penggunaannya sendiri.
- Organizational consumer : Konsumen membeli atau menggunakan produk untuk memenuhi kebutuhan dan menjalankan organisasi.
Ciri perilaku konsumen
Secara umum perilaku konsumen dibagi menjadi dua yaitu perilaku konsumen
bersifat rasional dan irrasional.
Beberapa ciri dari perilaku konsumen yang bersifat rasional:
Beberapa ciri dari perilaku konsumen yang bersifat rasional:
- Konsumen memilih barang berdasarkan kebutuhan
- Barang yang dipilih konsumen memberikan kegunaan optimal bagi konsumen.
- Konsumen memlih barang yang mutunya terjamin.
- Konsumen memilih barang yang harganya sesuai dengan kemampuan konsumen.
- Konsumen sangat cepat tertarik dengan iklan dan promosi di media cetak maupun elektronik.
- Konsumen memiliki barang-barang bermerk atau branded yang sudah dikenal luas.
- Konsumen memilih barang bukan berdasarkan kebutuhan, melainkan karena gengsi atau prestise.
Pendekatan perilaku konsumen
1. Pendekatan marginal utility (Cardinal)
Beranggapan bahwa kepuasan konsumen
dapat diukur dengan satuan, misalnya dengan uang.
Dalam pendekatan Marginal Utility
digunakan anggapan sebagai berikut :
- Utility bisa diukur dengan uang
- Hukum Gossen (The law of diminishing return) berlaku menyatakan bahwa ‘semakin semakinbanyak sesuatu barang dikonsumsi, maka tambahan kepuasan yang diperoleh dari setiap satuan tambahan yang dikonsumsikan akan menurun’.
- Konsumen akan berusaha memaksimumkan kepuasan.
Beranggapan bahwa kepuasan konsumen
tidak dapat diukur dengan satu satuan. Tingkat kepuasan konsumen hanya dapat
dinyatakan tinggi atau lebih rendah.
Dalam indifference curve digunakan
anggapan sebagai berikut :
a.
Konsumen mempunyai pola preferensi akan barang-barang
tertentu.
b.
Konsumen mempunyai sejumlah uang tertentu.
c. Konsumen berusaha memaksimumkan kepuasan.
c. Konsumen berusaha memaksimumkan kepuasan.
Sumber :
- Kotler, Philip dan Gary Armstrong. (2001). Prinsip-prinsip Pemasaran, Jilid 1. Edisi kedelapan. Erlangga, Jakarta.
- id.wikipedia.org/wiki/Perilaku_konsumen
- coretaneta.blogspot.com/2013/04/bab-3-4-perilaku-konsumen.html
- ekakeropooh.blogspot.com/2012/10/pengertian-konsumen-ciri-ciri-konsumen.html
Komentar
Posting Komentar