BAB 11: KELAS SOSIAL DAN KELOMPOK STATUS
Arti Definisi / Pengertian Status Sosial :
Status sosial adalah sekumpulan hak dan kewajiban yang
dimiliki seseorang dalam masyarakatnya (menurut Ralph Linton). Orang yang
memiliki status sosial yang tinggi akan ditempatkan lebih tinggi dalam struktur
masyarakat dibandingkan dengan orang yang status sosialnya rendah.
Arti Definisi / Pengertian Kelas Sosial :
Kelas sosial adalah stratifikasi sosial menurut ekonomi
(menurut Barger). Ekonomi dalam hal ini cukup luas yaitu meliputi juga sisi
pendidikan dan pekerjaan karena pendidikan dan pekerjaan seseorang pada zaman
sekarang sangat mempengaruhi kekayaan / perekonomian individu.
Arti Definisi / Pengertian Stratifikasi Sosial :
Stratifikasi sosial adalah pengkelasan / penggolongan /
pembagian masyarakat secara vertikal atau atas bawah. Contohnya seperti
struktur organisasi perusahaan di mana direktur berada pada strata / tingkatan
yang jauh lebih tinggi daripada struktur mandor atau supervisor di perusahaan
tersebut.
Perbedaan antara
Kelas Sosial dengan Status Sosial
Status sosial adalah suatu ukuran tingkatan yang dimiliki
oleh seseorang dikalangan masyarakat. Sedangkan kelas sosial adalah suatu
kelompok yang terdiri dari sejumlah orang yang mempunyai kedudukan yang
seimbang dalam masyarakat.
Pemilikan
Kepemilikan adalah kekuasaan yang didukung secara sosial
untuk memegang kontrol terhadap sesuatu yang dimiliki secara eksklusif dan
menggunakannya untuk tujuan pribadi. Definisi ini mirip dengan definisi
kekayaan, baik pribadi atau publik.
Faktor yang
Mempengaruhi Penentuan Kelas Sosial
Menurut Engel, Blackwell dan miniard (1995) mengemukakan
pendapat Gilbert dan Kahl yang menyebutkan bahwa ada sembilan variabel yang
menentukan status atau kelas sosial seseorang, kesembilan variabel tersebut
digolongkan ke dalam 3 kategori, yaitu sebagai berikut :
1) Variabel Ekonomi
- Status Pekerjaan
- Pendapatan
- Harta benda
2) Variabel Interaksi
- Prestis individu
- Asosiasi
- Sosialisasi
3) Variabel Politik
- Kekuasaan
- Kesadaran Kelas
- Mobilitas
Jika kita pisahkan Dinamika berati interaksi atau
interdependensi antara kelompok satu dengan yang lain, sedangkan Kelompok
adalah kumpulan individu yang saling berinteraksi dan mempunyai tujuan
bersama.
Maka Dinamika Kelompok merupakan suatu kelompok yang terdiri dari
dua atau lebih individu yang memiliki hubungan psikologis secara jelas antara
anggota satu dengan yang lain dan berlangsung dalam situasi yang dialami.
Dalam sosiologi, dinamika sosial diartikan sebagai
keseluruhan perubahan dari seluruh komponen masyarakat dari waktu ke waktu. Wujud
konkret dari dinamika sosial antara lain perubahan jumlah penduduk, perubahan
kualitas penduduk, perubahan struktur pemerintahan, perubahan mata pencaharian,
perubahan komposisi penduduk, dan lainnya.
Social Mobility
dan Konsekuensinya terhadap Market
Mobilitas sosial adalah gerakan individu atau kelompok dalam
posisi sosial . Ini bisa merujuk ke kelas , kelompok etnis , atau seluruh
bangsa , dan dapat mengukur status kesehatan, melek huruf , atau pendidikan -
tetapi lebih sering mengacu pada individu atau keluarga, dan perubahan dalam
pendapatan ( mobilitas ekonomi .) Hal
ini juga biasanya mengacu pada vertikal mobilitas pergerakan individu atau
kelompok atas (atau bawah) dari satu tingkat sosial ekonomi yang lain,
seringkali dengan mengubah pekerjaan atau pernikahan; tetapi juga dapat merujuk
ke horisontal mobilitas perpindahan dari satu posisi ke posisi lain dalam
tingkat sosial yang sama.
Mobilitas sosial dapat menjadi perubahan status antara
seseorang (atau kelompok) dan orang tua / keluarga generasi sebelumnya ("
antar-generasi "); atau atas perubahan selama hidup seseorang ("
intra-generasi ").
Mobilitas diaktifkan untuk sebagian bervariasi dengan modal
ekonomi , modal budaya (seperti pendidikan yang lebih tinggi), modal manusia
(seperti kompetensi dan usaha dalam tenaga kerja), modal sosial (seperti
dukungan dari seseorang jaringan sosial ), modal fisik (seperti kepemilikan
alat, atau ' alat produksi '), dan modal simbolik (seperti nilai dari gelar
resmi, kelas statusnya , selebriti , dan lainnya).
Klasifikasi
Geodemografi dan Manfaatnya bagi Pemasar
Segmentasi Pasar: Tindakan membagi sebuah pasar kedalam
kelompok-kelompok konsumen yang berbeda yang diperkirakan membutuhkan produk.
Dalam hal ini perusahaan mengidentifikasi cara-cara yang berbeda untuk membagi
pasar menjadi segmen-segmen, mengembangkan segmen pasar yang menguntungkan, dan
mengevaluasi daya tariknya.
Segmentasi Geodemografis
Jenis segmentasi gabungan ini didasarkan pada pendapat bahwa
orang yang hidup dekat dengan satu sama lain mungkin mempunyai keuangan,
selera, pilihan, gaya hidup, dan kebiasaan konsumsi yang sama.
Variabel demografis terdiri atas kerakteristik seperti usia,
penghasilan, dan etnis. Geodemografi merupakan sebuah kombinasi dari
karakteristik demografis dan gaya hidup konsumen dalam cluster geografis. Perusahaan riset pemasaran telah mengembangkan sistem klasifikasi, atau
clustering yang mengidentifikasi segmen-segmen geodemografis yang berbeda.
Kata geodemografis adalah gabungan dari kata geografi dan
demografi. Dasar pemikiran yang menjadi landasannya adalah orang-orang yang
menetap di area yang sama, misalnya bertetangga atau dalam satu zona kode area,
juga memiliki persamaan dalam demografi dan gaya hidup. Beberapa perusahaan
mengembangkan layanan yang menghilangkan batas area geografis ke dalam common
group, atau cluster, di mana terdapat orang-orang dengan karakteristik
demografis serta gaya hidup yang sama.
Pemasaran untuk
Pangsa Kelas Sosial
·Penentuan pangsa pasar
Kelas sosial kerap diterapkan pada masalah penentuan pangsa
pasar, proses mendefinisikan kelompok pelanggan yang homogeny dan membuat
tawaran uang kuat secara khusus untuk mereka.
Prosedur untuk pemangsaan pasar mencakupi langkah-langkah
berikut:
- Identifikasi pemakaian kelas sosial dari produk
- Perbandingan variable kelas sosial untuk pemangsaan dengan variable lain (pendapatan, siklus hidup, dsb.)
- Deskripsi karakteristik kelas sosial yang diidentifikasi didalam target pasar.
- Perkembangan program pemasaran untuk memaksimumkan efektifitas bauran pemasaran yang didasarkan pada konsistensi dengan sifat kelas sosial.
·Pengenalan kebutuhan dan kriteria evaluasi
Sebagai seorang pamasar, sebelum melakukan proses promosi
harus menyiapkan berbagai macam persiapan, didalam kasus ini persiapan yang
harus kita lakukan adalah menggali informasi tentang kebutuhan dari pangsa
pasar kelas sosial dengan melakukan setidaknya observasi tehadap pangsa pasar
kelas sosial.
Pengenalan Kebutuhan
dan Kriteria Evaluasi
Adapun kriteria untuk mengevaluasi produk atau jasa yang
memenuhi kebutuhan konsumen yaitu:
1. Busana
Jenis, kualitas dan gaya busana yang dikenalkan seseorang
erat berhubungan dengan kelas sosial orang bersangkutan, seperti dideskripsikan
dengan gamblang didalam konsumen. Minat besar akan mode biasanya didapatkan di
dalam kelas sosial atas, walaupun minat yang tinggi mungkin didapatkan di
antara semua kelas sosial.
Busana berfungsi juga sebagaisimbol perbedaan kelas karena
visibilitasnya yang tinggi. Ketika remaja putri minta mendeskripsikan
karakteristik gadis yang popular, maka respon yang paling kerap di berikan
adalah “berbusana baik” yaitu dihubungkan dengan karakteristik kelas sosial.
2. Perabotan Rumah
Kriteria yang digunakan oleh keluarga untuk melengkapi sebuah
rumah dengan perabot berhubungan erat dengan kelas sosial. Laumann dan House
mengamati secara cermat isi dan karakteristik dari sebuah ruang duduk,
Responden modern umumnya bersikap mobile ke atas, didalam generasi ini mereka
kerap merupakan orang kaya baru. Orang kaya tersebut mungkin mempunyai
kebutuhan kuat untuk mengabsahkan status yang baru mereka dapatkan. Namun,
mereka mungkin belum diterima secara sosial oleh kelas atas tradisional, maka
berpaling pada konsumsi yang mencolok atau pamer produk yang merupakan simbol
dari kedudukan mereka.
3. Waktu Senggang
Pemakaian terbanyak dari fasilitas waktu senggang komersial
dan fasilitas publik yaitu kelas menengah, karena kelas atas kerap mempunyai
fasilitas mereka sendiri dan kelas bawah kerap tidak mampu menggunakan atau
tidak mempunyai kecendrungan untuk berpartisipasi di dalamnya.
Kepala eksekutip perusahaan besar mungkin mempunyai sedikit
waktu untuk kegiatan senggang karena jam kerja mereka yang panjang. Namun
kebanyakan manajer senior menikmati pengajaran waktu senggang secara harian.
Banyak yang mengambil bagian dalam olah raga rekreasi, yang lain melukis,
bermain alat musik, memotret alam, dan keluarga dan lain-lain.
4. Kartu Kredit
Penerimaan dan pemakaian kartu kredit tampaknya berhubungan
hingga jangkauan tertentu dengan kelas sosial . slocum dan Mathews menyimpulkan
bahwa kelas bawah lebih suka menggunakan kartu kredit untuk barang tahan
lamadan barang keperluan (perkakas, perabot dan busana).berlawanan dengan kelas
menengah, yang menggunakanya untuk hal-hal yang mewah ( perjalanan, barang dan
restoran).
Proses Pencarian
Jumlah dan jenis pencarian yang dijalankan oleh individu
bervariasi menurut kelas sosial terendah, mempunyai sumber informasi terbatas,
dan mereka kurang beruntung dalam menyaring kesalahan informasi dan kecurangan
didalam masyarakat urban yang kompleks. Untuk mengimbanginya, konsumen kelas
pekerja kerap mengandalakn kerabat atau teman dekat untuk informasi mengenai
kepuasan konsumsi. Konsumen kelas menengah lebih percaya pada informasi yang
diperoleh dari media dan secara aktif terlibat dalam pencarian exsternal dari
media tersebut. Semakin tinggi tingkat sosial, semakin besar akses kedalam
informasi media.
Bahasa Sosial
Pola bahasa individual berkorelasi erat dengan kelas sosial
mereka. Pentingnya bahasa dapat dimengerti melalui analisis teks yang digunakan
didalam iklan. Mobil mahal seperti Mercedes dan Cadillac menggunakan kata-kata
yang lebih panjang, eufemisme yang lebih sedikit dan lebih banyak bahasa
abstrak. Iklan mobil kelas bawah dan menengah berbicara banyak tentang sifat
fisik,menekankan gambar ketimbang kata dan lebih memungkinkan menggunakan
bahasa slang atau bahasa jalanan.
Proses Pembelian
Status sosial mempengaruhi di mana dan bagaimana orang merasa
mereka harus berbelanja.Orang dengan status rendah memiliki tempat lokal yang
memungkinkan bertatap muka di mana mereka mendapatkan pelayanan dan kreditt
yang mudah acap kali di dalam lingkungan tempat tinggal.
Konsumen kelas menengah atas merasa lebih percaya akan
kemampuan mereka dalam berbelanja.Mereka akan bertualang ke tempat – tempat
baru untuk berbelanja dan akan menelajahi sebuah toko untuk mendapatkan apa
yang mereka inginkan.Toko yang memberikan potongan harga secara tradisional
menarik bagi kelas menengah karena mereka cermat dan berpikiran ekonomis dalam
pembelian mereka.Pada tahun – tahun awal,toko yang memberikan potongan harga
kerap tidak menjual mereka bergengsi atau merk desainer,,tetapi karena
pendapatan kelas menengah bertambah dan pengaruh informasi meluas.
Metode
Penelitian Pemasaran Untuk Mengukur Kelas Sosial
Para peneliti pemasaran mengukur kelas sosial sebagai
variabel bebas untuk menentukan hubungannya dengan variabel terikat yaitu minat
akan sesuatu. Metode objektif memberikan status berdasarkan responden yang
memiliki semacam nilai dari variabel yang distratifikasikan. Variabel yang
sering digunakan yaitu pekerjaan pendapatan, pendidikan ukuran dan jenis tempat
tinggal, pemilikan barang.
Nilai-nilai yang ditetapkan dalam satu dari dua cara. Satu
metode menggunakan survei terhadap orang yang diminta untuk meningkatkan
prestise orang-orang dalam berbagai pekerjaan. Metode yang kedua yaitu
menggunakan ukuran objektif seperti peningkatan pendidikan rata-rata atau
pendapatan kelompok pekerjaan.
Pengaruh
Kelas Sosial dan Status Terhadap Pembelian dan Konsumsi
Aspek hierarkis kelas sosial penting bagi para pemasar. Para
konsumen membeli berbagai produk tertentu karena produk-produk ini disukai oleh
anggota kelas sosial mereka sendiri maupun kelas yang lebih tinggi, dan para
konsumen mungkin menghindari berbagai produk lain karena mereka merasa
produk-produk tersebut adalah produk-produk “kelas yang lebih rendah”.
Pendekatan yang sistematis untuk mengukur kelas sosial
tercakup dalam berbagai kategori yang luas berikut ini: ukuran subjektif,
ukuran reputasi, dan ukuran objektif dari kelas sosial.
Peneliti konsumen telah menemukan bukti bahwa di setiap kelas
sosial, ada faktor-faktor gaya hidup tertentu (kepercayaan, sikap, kegiatan,
dan perilaku bersama) yang cenderung membedakan anggota setiap kelas dari
anggota kelas sosial lainnya.
Para individu dapat berpindah ke atas maupun ke bawah dalam
kedudukan kelas sosial dari kedudukan kelas yang disandang oleh orang tua
mereka. Yang paling umum dipikirkan oleh orang-orang adalah gerakan naik karena
tersedianya pendidikan bebas dan berbagai peluang untuk mengembangkan dan memajukan
diri.
Dengan mengenal bahwa para individu sering menginginkan gaya
hidup dan barang-barang yang dinikmati para anggota kelas sosial yang lebih
tinggi maka para pemasar sering memasukkan simbol-simbol keanggotaan kelas yang
lebih tinggi, baik sebagai produk maupun sebagai hiasan dalam iklan yang
ditargetkan pada audiens kelas sosial yang lebih rendah.
Kelas sosial merupakan bentuk segmentasi yang hierarkis dan
alamiah, dikarenakan aspek hierarkis kelas sosial begitu penting bagi pemasar
dan produsen untuk menentukan konsumen mana yang akan dituju dari produk yang
telah diciptakan, apa untuk status yang lebih tinggi atau status yang lebih
rendah. Memang disini begitu terlihat begitu ada ketidakadilan dan jarak
terhadap konsumen, namun itu semua merupakan segmentasi yang alamiah karena
semua sudah terjadi dan tercipta dengan sendirinya.
Gaya hidup dari lapisan atas akan berbeda dengan gaya hidup
lapisan menengah dan bawah. Demikian juga halnya dengan perilaku masing-masing
anggotanya dapat dibedakan sehingga kita mengetahui dari kalangan kelas sosial mana
seseorang berasal.
Eklusivitas yang ada sering membatasi pergaulan diantara
kelas sosial tertentu, mereka enggan bergaul dengan kelas sosial dibawahnya
atau membatasi diri hanya bergaul dengan kelas yang sama dengan kelas mereka.
Pola perilaku kelas sosial atas dianggap lebih berbudaya
dibandingkan dengan kelas sosial di bawahnya. Sebaliknya kelas social bawah
akan memandang mereka sebagai orang boros dan konsumtif dan menganggap apa yang
mereka lakukan kurang manusiawi dan tidak memiliki kesadaran dan solidaritas
terhadap mereka yang menderita. Pemujaan terhadap kelas sosialnya masing-masing
adalah wujud dari etnosentrisme.
Komentar
Posting Komentar