Keadaan Perekonomian Dunia serta Meneropong Keadaan Koperasi dan UKM di Masa Yang Akan Datang



Pada tahun 2008 dunia mengalami krisis ekonomi yang berat, ini dikarenakan krisis ekonomi yang terjadi di Eropa dan Amerika. Krisis keuangan Eropa berawal dari defisit anggaran pemerintah yang semakin besar di negara-negara kawasan Eropa terutama negara-negara lapisan pertama yaitu Yunani, Irlandia, dan Portugal. Sementara itu melebarnya defisit anggaran pemerintah dibarengi dengan rasio hutang per PDB yang menyebabkan kemampuan memperoleh pembiayaan defisit terbatas. Tidak berfungsinya kebijakan moneter dalam kawasan Euro, terbatasnya ruang gerak fiskal, serta tidak terlihatnya upaya pemulihan, mendorong perlambatan bahkan penurunan perekonomian pada beberapa negara kawasan Eropa.
Dampak yang diakibatkan dari terjadinya krisis tersebut cukup berpengaruh terhadap perekonomian di Indonesia. Namun Indonesia mampu bertahan bahkan perekonomian saat itu semakin meningkat. Pada tahun 2011 dari angka pertumbuhan ekonomi nasional 6,5 persen, dominasi 60 persen perekonomian negara ini dari kontribusi UKM.Ini salah satu bukti bukti bahwa UKM cukup berperan besar pada perekonomian Negara Indonesia karena UKM sudah terbukti menjadi benteng kokoh saat perekonomian Negara diterpa krisis.
Tetapi sebenarnya Center for Information and Development Studies (CIDES) memastikan bahwa perekonomian Indonesia tidak kebal terhadap ketidakpastian ekonomi global. Tanpa disadari dampak krisis ekonomi sudah mulai terasa terlihat dari gejolak aliran modal portofolio dan pasar saham. Indikator lain adalah penurunan kinerja ekspor produk andalan seperti, karet, batu bara, dan kelapa sawit. Data yang dihimpun CIDES menunjukkan, kinerja ekspor karet, batu bara, dan kelapa sawit turun signifikan sejak tiga bulan terakhir. Sayangnya, Komite Ekonomi Nasional (KEN) masih meyakini bahwa sektor pertanian dalam negeri tetap mampu mendukung pertumbuhan ekonomi domestik. Namun, CIDES cukup optimistis, defisit tersebut akan segera berkurang menjelang kuartal ketiga 2012. Penyebabnya adalah investasi modal asing (PMA) dan investasi portofolio asing akan kembali masuk ke dalam negeri.
Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) merupakan dua sektor ekonomi yang diharapkan menjadi penyangga ekonomi nasional. Namun keberadaanya akhir-akhir ini justru dinilai kurang berkembang. Pemerintah mengklaim telah mengupayakan segala cara untuk memberdayakan sektor ekonomi mikro ini. Pemerintah berdalih masyarakat masih kesulitan mengelola koperasi karena kendala manajemen dan minimnya SDM. Sementara UKM masih terkendala di bidang permodalan dan akses pasar. Sekitar 25 persen koperasi tidak aktif, sedangkan UKM yang penting bisa menyerap tenaga kerja dan berproduksi dianggap aktif. Kenyataannya terkadang ada anggota koperasi yang berpencar, pengurusnya tidak aktif, ada juga yang memang koperasinya tidak jalan. Kendala lainnya yaitu Lembaga Layanan Pemasaran Koperasi dan UKM semakin diuji kinerjanya pada tahun 2012 karena sepanjang tahun masyarakat konsumen ternyata semakin jeli memilih produk yang dihasilkan oleh pelaku industri.
Maka dari itu agar Indonesia bisa tetap eksis dan bertahan dalam perekonomian dunia Koperasi dan UKM harus kita kembangkan. Ditambah lagi dengan adanya rencana pasar bebas pada tahun 2015 mendatang, UKM Indonesia harus dipersiapkan agar dapat bersaing dengan UKM dan perusahaan dari Negara lain. Serta menyelesaikan dengan segera hambatan-hambatan yang menghalangi berkembangnya Koperasi dan UKM. Di Indonesia ada banyak wirausahawan baru yang  telah memiliki kemampuan, skill, dan mental yang telah siap berusaha, hanya saja minim modal sehingga sulit untuk memulai. Dalam mendirikan koperasi dan UKM ini sebenarnya cukup mudah, persyaratan mendirikan koperasi itu 20 anggota sedangkan kriteria pengusaha mikro jika mempunyai aset maksimal 50 juta atau punya nilai penjualan dalam satu tahun maksimal 300 juta.
Saat ini pemerintah sedang menjalankan program untuk menyaring para pengusaha-pengusaha muda yang berpotensi untuk menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan jumlah UKM di Indonesia agar perekonomian bangsa dapat bergerak maju. Program lainnya yaitu dengan memberikan modal usaha bagi calon wirausahawan baru melalui penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) di bank-bank. Pemerintah Pemerintah memberi dana bantuan sosial (bansos) bagi koperasi yang lemah, akan tetapi jumlahnya tak banyak. Untuk itu dibutuhkan terobosan melalui revisi UU koperasi. Terobosannya yaitu koperasi diberi kemudahan untuk mendapatkan suntikan dana selain iuran dari anggota, misalnya dengan penyertaan modal, hibah serta sumber dana lain. Dan pendampingan oleh pemerintah, proses ini bisa melalui training, pendampingan on the job atau dalam bentuk supervisi.
Untuk permasalahan akses pasar menyediakan wadah untuk memasarkan produk para UKM di gedung SME tower dan untuk menghadapi pasar bebas pemerintah bersedia membantu untuk membawa produk UKM ke luar negeri. Strategi untuk menghadapi konsumen yang semakin jeli, salah satu strategi yang ditawarkan kepada calon konsumen di Gallery UKM dan Paviliun Provinsi adalah konsep tour of mall. Pengunjung menerima penjelasan secara detail tentang kualitas produk, asal muasal dan cara pembuatannya.
Selain itu Kementerian Koperasi dan UKM akan mengembangkan 260 toko ritel modern yang dikelola koperasi "UKM Mart" di berbagai titik potensial yang tersebar di Indonesia mulai awal tahun ini. Dengan ini diindikasikan dengan adanya jumlah pelanggan pertoko koperasi yang semula rata-rata 50 pelanggan perhari menjadi 200 pelanggan rata-rata perhari. Dengan meningkatnya jumlah pelanggan otomatis omzet meningkat dari Rp1 juta-Rp2,5 juta perhari menjadi Rp5 juta-Rp7 juta perhari. Koperasi juga semakin mampu menyerap tenaga kerja tambahan sebagai pengelola toko, rata-rata dua orang perkoperasi.
Menurut catatan Kementerian Koperasi dan UKM, sepanjang 2012 Gerakan Kewirausahaan Nasional telah berhasil meningkatkan jumlah wirausaha baru dari 570.339 orang pada 2011 menjadi 3.707.205 orang hingga akhir 2012. Begitu juga dengan koperasi, saat ini terdapat  194 ribu koperasi meskipun beberapa diantaranya masih ada yang tidak aktif. Jumlah pengangguran menurun menjadi 6,1 persen dan kemiskinan juga menurun tinggal 11,9 persen. Total Koperasi dan UKM memberikan kontribusi terhadap 97 persen angkatan kerja dari total angkatan kerja yang ada, saat ini sekitar 118 juta angkatan kerja. Berdasarkan data tersebut peluang Indonesia agar perekonomiannya bisa terus meningkat semakin terbuka. Hanya saja sebagai syarat utamanya diharapkan program-program yang sedang dan akan dijalankan oleh pemerintah dapat terealisasikan sesuai dengan tujuan agar perekonomian bangsa ini dapat terus meningkat.
Sumber :
  • http://www.ciputranews.com/riil/kemenkop-kembangkan-260-ukm-mart
  • http://blog.indotrading.com/2013-kumkm-ciptakan-sejuta-lapangan-kerja-baru/
  • http://www.prioritasnews.com/2013/01/07/21684/
  • http://www.bisnis.com/articles/perkoperasian-tahun-2013-tahun-tantangan-bagi-lpp-koperasi-and-ukm
  • http://ekonomi.kompasiana.com/moneter/2012/09/12/bangkitnya-ukmbangkitnya-perekonomian-indonesia-492826.html
  • http://bisnis.news.viva.co.id/news/read/350534-ri-sudah-terimbas-krisis-dunia--ini-buktinya
  • http://www.bappenas.go.id/node/77/3444/krisis-keuangan-eropa--dampak-terhadap-perekonomian-indonesia/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

CONTOH PROPOSAL KEGIATAN (REUNI SMA)

Adverbial Clauses

CONDITIONAL SENTENCES