BAB 5 KEPRIBADIAN DAN GAYA HIDUP

KEPRIBADIAN DAN GAYA HIDUP
Marketers magazine


Kepribadian
Kepribadian adalah keseluruhan cara seorang individu bereaksi dan berinteraksi dengan individu lain. Kepribadian paling sering dideskripsikan dalam istilah sifat yang bisa diukur yang ditunjukkan oleh seseorang.

Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen adalah proses dan aktivitas ketika seseorang berhubungan dengan pencarian, pemilihan, pembelian, penggunaan, serta pengevaluasian produk dan jasa demi memenuhi kebutuhan dan keinginan.

Karakteristik Pribadi yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen
Salah satu faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen adalah kepribadian. Karakteristik pribadi yang meliputi usia dan tahap dalam siklus hidup; pekerjaan dan keadaan ekonomi; kepribadian dan konsep diri; serta gaya hidup dan nilai. Karena banyak dari karakteristik ini yang mempunyai pengaruh langsung dalam perilaku konsumen.

Kepribadian dan Memahami Perbedaan Konsumen

1. Keinovatifan konsumen dan sifat kepribadian yang berkaitan
Biasanya inovator konsumen sering menjadi petunjuk yang akan menentukan sukses atau tidaknya produk baru. Inovator konsumen yaitu mereka yang cenderung menjadi orang pertama mencoba berbagai produk, jasa atau praktik baru. Sifat kepribadian yang berguna untuk membedakan antara inovator konsumen dan bukan inovator meliputi sifat-sifat konsumen sebagai berikut:
  • Keinovatifan
  • Dogmatisme
  • Karakter Sosial
2. Tingkat stimulasi optimum(TSO)
Berkaitan dengan kesediaan yang lebih besar untuk mengambil risiko, mencoba berbagai produk baru, menjadi inovatif, mencari informasi yang berhubungan dengan pembelian, dan menerima fasilitas eceran yang baru daripada konsumen yang memiliki Tingkat Stimulasi Optimum rendah.
3. Pencari Variasi-Kesenangan Baru
Ada berbagai tipe konsumen pencari variasi :
  • Perilaku pembelian yang bersifat penyelidikan (misalnya berpindah merek untuk mengalami berbagai pilihan baru dan mungkin alternatif yang lebih baik).
  • Penyelidikan pengalaman orang lain (misalnya memperoleh informasi mengenai pilihan baru atau berbeda dan kemudian memikirkan atau merenungkan pilihan tersebut).
  • Keinovatifan pemakaian (menggunakan produk yang sudah bisa dipakai dengan cara baru).
Para pemasar sampai tingkat tertentu diuntungkan jika menawarkan berbagai pihan tambahan kepada para konsumen yang lebih mencari variasi produk, karena konsumen yang mempunyai kebutuhan yang tinggi akan variasi cenderung mencari pasar yang menyediakan berbagai lini produk. Namun jika produk yang ditawarkan terlalu banyak memiliki keistimewaan, konsumen mungkin akan berpaling dan menghindari lini produk yang mempunyai terlalu banyak variasi. Akhirnya para pemasar harus menempuh jalan yang tepat, yaitu jangan terlalu banyak, dan jangan terlalu sedikit pilihan yang ditawarkan kepada konsumen.

Teori-teori Kepribadian
Untuk menjelaskan tentang kepribadian individu, terdapat beberapa teori kepribadian yang sudah banyak dikenal, diantaranya:
  1. Teori Psikoanalisa (Sigmund Freud)
  2. Teori Analitik (Carl Gustav Jung)
  3. Teori Sosial Psikologis (Adler, Fromm, Horney dan Sullivan)
  4. Teori Personologi (Murray)
  5. Teori Medan (Kurt Lewin)
  6. Teori Psikologi Individual (Allport)
  7. Teori Stimulus-Respons (Throndike, Hull, Watson)
  8. Teori The Self (Carl Rogers), dan sebagainya.

1. Teori Psikoanalisa (Sigmund Freud)
Teori ini dibangun atas dasar pemikiran bahwa kebutuhan atau dorongan yang tidak disadari, terutama dorongan seksual dan dorongan biologis lainnya, merupakan inti dari motivasi dan kepribadian manusia. Didasarkan kepada analisisnya, Freud mengemukakan bahwa kepribadian manusia terdiri dari tiga sistem yang salingmempengaruhi yaitu id, superego, dan ego. Freud juga menekankan bahwa kepribadian individu dibentuk ketika ia melalui beberapa tahap khas perkembangan bayi dan masa kanak-kanak. Tahap-tahap ini terdiri dari tahap oral, anal, phallic, laten, dan genital. Kepribadian orang dewasa ditentukan oleh seberapa baik dia menghadapi krisis yang dialami selama melalui setiap tahap ini.

Para peneliti yang menerapkan teori psikionalitis Freud pada studi kepribadian konsumen percaya bahwa dorongan pada manusia sebagian besar tidak disadari dan bahwa para konsumen terutama tidak menyadari alasan mereka yang sebenarnya atas pembelian suatu jenis barang / jasa tertentu. Para peneliti ini cenderung memandang bahwa pembelian konsumen dan kepemilikan barang oleh konsumen sebagai cerminan dari kepribadian individu yang bersangkutan.

2. Teori Kepribadian Neo-Freud (Sosial Psikologis oleh Adler, Fromm, Horney dan Sullivan)
Penganut Neo-Freud percaya bahwa hubungan sosial menjadi dasar pembentukan dan pengembangan kepribadian. Alfred Adler memandang manusia berusaha supaya dapat mencapai berbagai sasaran yang rasional yang disebutnya gaya hidup. Dia juga banyak menekankan pada usaha individu untuk mengatasi perasaan rendah diri. Harry Stack Sullivan menekankan bahwa manusia terus menerus berusaha membangun hubungan yang berarti dan bermanfaat dengan orang lain. Ia terutama tertarik pada berbagai usah individu untuk mengurangi tekanan, seperti kegelisahan. Karen Horney juga memfokuskan pada pengaruh hubungan anak-orang tua, dan keinginan individu untuk mengatasi perasaan gelisah. Horney mengemukakan bahwa para individu dikelompokkan ke dalam 3 golongan kepribadian sebagai berikut:
  • Individu yang patuh adalah mereka yang ingin mendekati orang lain (mereka ingin disayangi, dibutuhkan, dan diharapkan.
  • Individu yang agresif adalah mereka yang ingin menjauhi orang lain (mereka ingin mengungguli dan dikagumi)
  • Individu yang ingin lepas adalah mereka yang ingin lepas dari orang lain yang dulu berhubungan dengan dirinya (mereka menginginkan kebebasan, kepracayaan diri, mencukupi kebutuhan sendiri, dan bebas dari kewajiban)

Banyak pemasar menggunakan teori Neo-Freud ini secar intuitif. Misalnya jika seorang pemasar ingin memposisikan produk mereka sebagai produk yang memberikan kesempatan menjadi bagian dan dihargai orang lain dalam lingkkungan kelompok / sosial tertentu, maka pemposisian produk tersebut berdasarkan pengggambaran karakterisitik individu yang yang patuh menurut Horney.

Dimensi Kepribadian
Ada lima dimensi kepribadian mendasari semua dimensi lain. Faktor yang lima besar itu adalah    
  1. Ekstraversi, suatu dimensi kepribadian yang mencirikan seseorang yang senang bergaul banyak bicara dan tegas.
  2. Sifat menyenangkan, suatu dimensi kepribadian yang mencirikan seseorang yang baik hati, kooperatif dan mempercayai.
  3. Sifat mendengarkan kata hati, suatu dimensi kepribadian yang mencirikan seseorang yang bertanggung jawab, dapat diandalkan, tekun dan berorientasi prestasi.
  4. Kemantapan emosional, suatu dimensi kepribadian yang mencirikan seseorang yang tenang, bergairah, terjamin (positif), lawan tegang gelisah, murung dan tak kokoh (negative).
  5. Keterbukaan terhadap pengalaman, suatu dimensi kepribadian yang mencirikan seseorang yang inisiatif secara artistik peka dan intelektual.

Berikut 7 Dimensi Psikologi Kepribadian Manusia, yaitu :
1. Dimensi Intelektual.
2. Dimensi Temperamental.
3. Dimensi Emosional.
4. Dimensi Kebebasan.
5. Dimensi Imajinatif.
6. Dimensi Sosial.
7. Dimensi Normatif.

Gaya Hidup
Gaya hidup adalah bagian dari kebutuhan sekunder manusia yang bisa berubah tergantung jaman atau keinginan seseorang untuk mengubah gaya hidupnya. Istilah gaya hidup pada awalnya dibuat oleh psikolog Austria , Alfred Adler , pada 1929. Pengertiannya yang lebih luas, sebagaimana dipahami pada hari ini, mulai digunakan sejak 1961.

Gaya hidup bisa dilihat dari cara berpakaian,bahasa,kebiasaan,dan lain-lain.gaya hidup bisa dinilai relatif tergantung penilaian dari orang lain.gaya hidup juga bisa dijadikan contoh dan juga bisa dijadikan hal tabu.

Nilai dan Gaya Hidup
Pola yang dapat kita lihat dari nilai adalah perubahan perilaku dan alasan seseorang dalam membelanjakan uang atau sumber daya yang mereka kelola dan mereka miliki. Semakin tinggi mereka menilai dari suatu produk terhadap kehidupan, maka makin tinggi pula apresiasi mereka dalam memandang produk tersebut dari segi konsumsi. Dilihat dari kepribadian, perilaku konsumen mempunyai nilai-nilai individu sebagai berikut :
a. Id
Dirumuskan sebagai “gudang” dari berbagai dorongan primitif dan impulsif berupa kebutuhan fisiologis dasar seperti rasa haus, lapar, dan seks yang diusahakan individu untuk segera dipenuhi, terlepas dari bagaimana cara yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan itu.
b. Super Ego
Pernyataan diri individu mengenai moral dan kode etik yang berlaku di dalam masayarakat. Peran superego adalah menjaga agar individu tersebut memuaskan kebutuhan dengan cara yang dapat diterima masyarakat. Superego lebih mewakili alam ideal daripada alam nyata yang terdiri dari dua anak system, ego ideal dan hati nurani.
c. Ego
Pengendalian individu secara sadar. Fungsinya sebagai pemantau dalam diri manusia yang berusaha menyeimbangkan tuntutan id yang impulsif dengan kendala sosial buadaya atas superego.

Faktor-faktor yang mempengaruhi Gaya Hidup Konsumen :
 1)      Kegiatan yaitu bagaimana konsumen menghabiskan waktunya.
 2)      Minat yaitu tingkat keinginan atau perhatian atas pilihan yang dimilikikonsumen.
 3)      Pendapat atau pemikiran yaitu jawaban sebagai respon dari stimulus dimana semacam pertanyaan yang diajukan.

Menggunakan Karakteristik Gaya Hidup dalam Strategi Pemasaran
Berbagai faktor dapat mempengaruhi gaya hidup seseorang diantaranya demografi, kepribadian, kelas sosial, daur hidup dalam rumah tangga. Kasali (1998) menyampaikan beberapa perubahan demografi Indonesia di masa depan, yaitu penduduk akan lebih terkonsentrasi di perkotaan, usia akan semakin tua, melemahnya pertumbuhan penduduk, berkurangnya orang muda, jumlah anggota keluarga berkurang, pria akan lebih banyak, semakin banyak wanita yang bekerja, penghasilan keluarga meningkat, orang kaya bertambah banyak, dan pulau Jawa tetap terpadat.

Perbedaan Kepribadian dan Gaya Hidup
Konsep gaya hidup konsumen sedikit berbeda dari kepribadian. Gaya hidup terkait dengan bagaimana seseorang hidup, bagaimana menggunakan uangnya dan bagaimana mengalokasikan waktu mereka. Kepribadian menggambarkan konsumen lebih kepada perspektif internal, yang memperlihatkan karakteristik pola berpikir, perasaan dan persepsi mereka terhadap sesuatu.


Sifat-sifat Dasar Kepribadian
1) Kepribadian mencerminkan perbedaan individu
Karena karakterisitik dalam diri yang memebentuk kepribadian individu merupakan kombinasi unik berbagai faktor, maka tidak ada dua individu yang betul-betul sama. Kepribadian merupakan konsep yang berguna karena memungkinkan kita untuk menggolongkan konsumen ke dalam berbagai kelompok yang berbeda atas dasar satu atau beberapa sifat.
2) Kepribadian bersifat konsisten dan bertahan lama
Suatu kepribadian umumnya sudah terlihat sejak manusia berumur anak-anak, hal ini cenderung akan bertahan secara konsisten membentuk kepribadian ketika kita dewasa. Walaupun para pemasar tidak dapat merubah kepribadian konsumen supaya sesuai dengan produk mereka, jika mereka mengetahui, mereka dapat berusaha menarik perhatian kelompok konsumen yang menjadi target mereka melalui sifat-sifat relevan yang menjadi karakteristik kepribadian kelompok konsumen yang bersangkutan. Walaupun kepribadian konsumen mungkin konsisten, perilaku konsumsi mereka sering sangat bervariasi karena berbagai faktor psikologis, sosiobudaya, lingkungan, dan situasional yang mempengaruhi perilaku.
3) Kepribadian dapat berubah
Kepribadian dapat mengalami perubahan pada berbagai keadaan tertentu. Karena adanya berbagai peristiwa hidup seperti kelahiran, kematian, dan lain sebagainya. Kepribadian seseorang berubah tidak hanya sebagai respon terhadap berbagai peristiwa yang terjadi tiba-tiba, tetapi juga sebagai bagian dari proses menuju ke kedewasaan secara berangsur-angsur.

Manfaat Memahami Gaya Hidup Konsumen
  • Pemasar dapat menggunakan gaya hidup konsumen untuk melakukan segmentasi pasar sasaran.
  • Pemahaman gaya hidup konsumen juga akan membantu dalam memposisikan produk di pasar dengan menggunakan iklan.


Sumber :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

CONTOH PROPOSAL KEGIATAN (REUNI SMA)

CONDITIONAL SENTENCES

Adverbial Clauses